Cari Blog Ini

Jumat, 04 Februari 2011

Negara Kawasan Asia Tenggara ( Laos)

Laos

Nama resmi          : Rep. Demokratik Rakyat Laos
Ibukota                 : Vientiane
Luas wilayah         : ± 236.800 km²
Jumlah penduduk  : 5.635.967 (2002)
Kepadatan            : ± 24 jiwa/km²
Agama                 : Mayoritas Buddha (50%) dan Tribal, agama-agama lain adalah Islam dan Kristen
Suku bangsa        : Lao (48%), Mon Khmer (25%), Thai (14%), Meo dan Yao (13%).
Mata uang            : Kip
Bahasa                : Laos (bahasa resmi), Palaungwa, dan Tai
Lagu kebangsaan  : Sad Lao Tang Te Deum Ma’khun Sulu Sa You Nei Asie
Kemerdekaan       : 19 Juli 1949 (dari penjajah Prancis)
Secara astronomis, wilayah Laos terletak antara 14°LU - 22°LU dan 100°BT - 107°BT. Laos adalah negara yang terhimpit oleh daratan di Tengah kawasan Asia Tenggara, berbatasan dengan Republik Rakyat Cina di sebelah Utara, Vietnam di Timur, Kampuchea di Selatan, dan Thailand di sebelah Barat. Dari abad ke-14 hingga abad ke-18, negara ini disebut Lan Xang atau “Negeri Seribu Gajah”. Pemerintah Laos adalah salah satu dari sekian negara komunis yang tersisa, memulai melepas kontrol ekonomi dan mengizinkan berdirinya perusahaan swasta pada tahun 1986. Hasilnya, pertumbuhan ekonomi melesat dari sangat rendah menjadi rata-rata 6% per tahun periode kecuali pada saat krisis finansial Asia yang dimulai pada 1997. Seperti negara berkembang umumnya, kota-kota besarlah yang paling banyak menikmati pertumbuhan ekonomi, misalnya di Vientiane, Luang Prabang, Pakxe, dan Savannakhet yang mengalami pertumbuhan signifikan beberapa tahun terakhir. Pertanian masih memengaruhi setengah dari pendapatan nasional dan
menyerap 80% dari tenaga kerja yang ada. Ekonomi Laos menerima bantuan dari IMF dan sumber internasional lain serta dari investasi asing baru dalam bidang pemrosesan makanan dan pertambangan, khususnya tembaga dan emas. Pariwisata adalah industri dengan pertumbuhan tercepat di Laos. Pertumbuhan ekonomi umumnya terhambat oleh banyaknya penduduk berpendidikan yang pindah ke luar negeri akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang memadai. Pada akhir tahun 2004, Laos menormalisasi hubungan dagangnya dengan Amerika Serikat, hal ini membuat produsen Laos mendapatkan tarif ekspor yang lebih rendah sehingga merangsang pertumbuhan ekonomi mereka dari sektor ekspor atau impor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar